Thursday, April 25, 2013

Perbedaan Guarantee dan Warranty

Sering sekali banyak orang terkecoh dengan pengertian guarantee (garansi) dan warranty (jaminan). Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut berikut ini beberapa poin-poin penting mengenai pengertian dan ciri-ciri keduanya :

Guarantee (garansi)
  1. Garansi selalu free (gratis).
  2. Garansi berbentuk sebuah janji dari perusahaan atau manufaktur untuk menyelesaikan masalah dengan produk (barang atau jasa) yang cacat dengan periode waktu yang terspesifikasi.
  3. Garansi merupakan kontrak legal tanpa pembayaran apapun.
  4. Garansi harus menjelaskan bagaimana cara konsumen mengajukan klaim dengan mudah agar dapat dimengerti.
  5. Hal-hal mengenai garansi diatur dalam naungan peraturan hukum konsumen.
Sebagian besar barang yang dijual di pasaran terdapat garansi. Biasanya dilengkapi dengan kartu registrasi atau kartu tanda garansi yang harus diisi secara lengkap dan disimpan konsumen. Sebelum anda meninggalkan toko, pastikan bahwa sales telah mengisi detail pembelian yang berguna untuk saat anda mengajukan klaim garansi tersebut nantinya. 

Warranty (jaminan)
  1. Jaminan menarik charges (biaya tambahan) sebagai peraturan asuransi.
  2. Jaminan tidak memberikan pengaruh hak dibawah undang-undang konsumen.
  3. Jaminan dapat disatukan dengan garansi.
  4. Kadang disebut juga extended guarantee.
Contoh kasus :
Dalam pembelian tablet atau handphone , ada garansi penggantian unit baru apabila terjadi sesuatu yang dapat dikategorikan untuk segera dilakukannya prosedur garansi. Garansi yang berlaku disini selama satu tahun oleh perusahaan. Dan ada pula jaminan (warranty) yang berbentuk penggantian LCD handphone atau tablet saja apabila terjadi kerusakan.


Tuesday, March 12, 2013

Ide Brand Activationku


Oleh Melya Yosita (Mahasiswi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Institut Manajemen Telkom, Bandung)

Saya adalah salah satu pelanggan setia produk sari roti. Tetapi sering kali saya melihat banyak sekali roti yang tersisa di supermarket setelah masa berlaku produk tersebut hampir hampir. Hal ini menimbulkan beberapa pernyataan di dalam benak saya yaitu sayang sekali dan terlihat seperti useless (karena roti yang sudah kadaluarsa tidak dapat dikonsumsi lagi).

Akhirnya timbul di benak saya untuk menciptakan suatu ide tentang mengaktifkan sebuah merk (brand) yang bertujuan agar produsen dapat meraup untung, produk yang dijual tidak ada yang tersisa sebelum masa kadaluarsa habis, dan konsumen merasa senang dengan produk tersebut. Indikatornya akan saya jelaskan sebagai berikut :
1.      Produsen memproduksi produk seperti biasa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2.      Produsen mendistribusikan produk tersebut melalui supermarket atau toko terdekat.
3.      Namun disini lah perbedaannya. Produsen dapat menawarkan sebuah paket menarik terhadap konsumen dengan cara “konsumen akan mendapat bonus produk atau barang lain apabila membeli sekian banyak produk.” Barang yang menjadi bonus produk dapat berupa tempat makan siang anak, botol minum, sendok dan garpu plastik, dll. Tentu saja dengan produk yang berkualitas, bervariasi, food grade, dan memiliki desain yang lucu dan eye-catching.
4.      Keuntungan yang didapat :
a.       Dari sisi konsumen.
Selain mendapat produk yang berkualitas, konsumen juga mendapat keuntungan (benefit) lain berupa bonus produk tambahan yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat mendorong konsumen untuk terus membeli produk tersebut hingga mendapat bonus produk yang mereka inginkan.
b.      Dari sisi produsen.
Produsen mendapatkan pendapatan dan profit lebih dari kegiatan konsumsi yang dilakukan konsumen dibandingkan sebelum melakukan kegiatan brand activation. Kemudian kemungkinan besar permintaan akan barang yang dijual akan bertambah seiring dengan bertambahnya minat konsumen terhadap bonus produk dan produk itu sendiri. Sehingga kita tidak akan melihat lagi roti-roti enak dengan kualitas terbaik namun masa kadaluarsanya hampir habis di supermarket.

           Semoga ide brand activation ini dapat bermanfaat.

Sekilas Tentang Hubungan Antara Marketing dan Brand Activation


Selama ini, marketing sering disalahartikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya persepsi mengenai definisi marketing. Banyak orang beranggapan bahwa marketing hanyalah sebatas penjualan, kegiatan promosi, kegiatan konsumtif, ilmu hitam, maupun kegiatan Multi Level Marketing (MLM).

Tapi sebenarnya apa definisi singkat marketing tersebut? Marketing sebenarnya berbicara tentang bagaimana produk diposisikan di benak konsumen.

Dalam ilmu marketing, dikenal dengan lima jurus ampuh yang bertujuan bagaimana agar nilai (value) dapat dikomunikasikan yaitu melalui STPDB. Mari kita bahas satu persatu jurus ampuh tersebut : 
  1. Segmentation (segmentasi) berkaitan dengan membagi pasar berdasarkan keadaan geografis, demografis, psikografis, dan behavioral. Dalam segmentasi, sekumpulan orang yang banyak dapat ditentukan menjadi sebuah target. Segmentasi berkaitan dengan sebuah strategi. Disini kita dapat menentukan strategi mana yang cocok karena strategi merupakan sebuah pilihan.
  2. Targeting (sasaran) adalah sebuah cara dimana kita dapat menentukan target pasar kita sesuai dengan pasar (market), potensi, dan kondisi kompetitor (persaingan).
  3.  Positioning (memposisikan) berkaitan dengan bagaimana memposisikan diri (dalam arti produk baik berupa barang atau jasa) di benak orang. Misalnya dengan membuat slogan atau jargon produk.
  4. Differentiation (pembedaan), berkaitan dengan keunikan atau beda. Perbedaan yang diciptakan haruslah meaningful dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Diferensiasi dapat dikategorikan berdasarkan tiga hal yaitu : a.  Konten (isinya). Contohnya fitur Blackberry Messenger (BBM) yang hanya ada pada ponsel Blackberry.b. Konteks (cara). Bagaimana memberikan penawaran produk kepada pelanggan. Contohnya penyajian soto gebrak yang harus digebrak dahulu baru disajikan ke konsumen.c. Infrastruktur (sarana orang atau teknologi yang bersifat unik untuk mendukung delivery dari penawaran). Contohnya sales marketing mobil Lexus di training untuk dapat bermain golf dan terbiasa dengan hidup mewah karena target pasar mereka yang terstruktur untuk golongan menengah keatas.
  5. Brand, tentu saja berkaitan dengan merk suatu produk.
Kemudian apa yang dimaksud dengan Brand Activation sendiri? Brand Activation adalah suatu cara bagaimana perusahaan berusaha mengaktifkan kembali brand nya agar konsumen merasa senang dan terus membeli atau menggunakan produknya. Tentu saja kegiatan atau event yang dilakukan harus memberikan manfaat untuk konsumen pula.
Apa saja indikator yang harus diterapkan untuk mendukung terlaksana nya kegiatan brand activation?

1.      Objectives berkaitan dengan jurus segmentation yang mengharuskan bagaimana perusahaan harus berpikir kreatif.

2.      External Issues berkaitan dengan jurus targeting yaitu perusahaan harus menemukan tren yang sedang hangat sekarang.

3.      Target Group berkaitan dengan jurus positioning yaitu perusahaan harus menargetkan pada seorang influencer.

4.      Event Concept Development berkaitan dengan jurus differentiation yaitu bagaimana perusahaan memberikan pengalaman baru kepada konsumen dengan cara membuat suatu kegiatan yang diawali dengan rundown dan ilustrasi.

5.      Development berkaitan dengan jurus brand.

Decision Roles on Behavioral Market Segmentation


Variabel utama segmentasi pasar pada dasarnya terdiri atas :
  1. Geografis (berdasarkan wilayah atau unit geografis).
  2. Demografis (berdasarkan susunan kependudukan).
  3. Psikografis (berdasarkan psikologi).
  4. Behavioral (berdasarkan kebiasaan).
Dalam sub segmen variabel utama segmentasi pasar terbagi lagi menjadi sub Decision Roles.
Apa itu decision roles?
Decision roles adalah sikap konsumen yang akan memilih produk atau jasa yang akan digunakannya berdasarkan peran. Untuk lebih singkatnya dapat dilihat dari gambar berikut ini :
image


Apa saja klasifikasi dan contoh dalam sub segmen decision roles?
  1. Initiator adalah orang yang mengidentifikasi kebutuhannya serta orang yang merasa dirinya harus paling pertama dalam menggunakan suatu produk atau jasa (pionir).Contoh : Budi sangat menginginkan untuk menjadi orang pertama yang memakai handphone X di Indonesia sehingga ia rela memesan dengan cara pre-order kepada produsen handphone tersebut di luar negeri jauh-jauh hari.
  2. Influencer adalah orang yang menjadi konsumen pertama kemudian akan memotivasi dan mempengaruhi orang lain untuk ikut membeli produk tersebut. Contoh : fenomena endorsement online shop kepada orang yang memiliki followers twitter yang banyak agar dapat memakai gratis produknya kemudian membuat posting di akun social media nya. Sehingga akan banyak orang yang tertarik untuk membeli produk tersebut.
  3. Decider adalah orang yang merencanakan berbagai macam komponen pembelian seperti barang apa yang akan dibeli, kapan barang tersebut akan dibeli, bagaimana cara membeli barang tersebut, dan siapa yang akan membeli barang tersebut. Contohnya dalam pembelian shampo bayi di dalam suatu keluarga, ibu bertindak sebagai seorang decider.
  4. Buyer adalah orang yang membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. Contohnya adalah kelanjutan dari poin ke 3 dimana ayah adalah sebagai buyer (yang membelikan shampo untuk anaknya setelah diputuskan oleh sang ibu).
  5. User adalah orang yang membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. Contohnya adalah kelanjutan dari poin ke 3 dan ke 4 dimana bayi adalah sebagai user (yang menggunakan shampo tersebut).

Tentang Seorang Melya Yosita


Melya Yosita, dua kata yang biasa bisa disingkat Melya adalah seorang mahasiswi di Institut Manajemen Telkom Bandung. Saat ini sedang menjalani pendidikan strata 1 dengan prodi bernama  Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika yang hanya ada satu di Indonesia yaitu di Institut Manajemen Telkom. Hari-hari di kampus dihabiskan bersama teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia di kelas F MBTI 2012 tercinta serta sedang berusaha aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM) seni (Bengkel Seni Embun) divisi dance dan Student English Forum (SEF) divisi story telling.
Saat ini sedang berusaha mengembangkan sebuah usaha dari jarak jauh bertemakan sebuah toko baju, spa, dan body treatment khusus wanita bertajuk SITANAYA di kota kelahiran tercinta, Pontianak, Kalimantan Barat. Sebuah mimpi digenggam ingin membuat beberapa cabang usaha dengan nama yang sama dengan usaha yang sedang dijalani sekarang namun dengan lapangan usaha yang berbeda.
Membaca, mendengarkan musik, menggambar, dan menulis merupakan beberapa dari kesenangan. Owl City, Dewi Lestari, fashion drawing, dan mencorat-coret blog serta tumblr tersayang adalah beberapa dari kegiatan yang sangat sulit untuk ditinggalkan.
“Karena kadang sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dapat terungkap saat sedang menulis…”